Hubungan
Pelaksanaan
Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan
Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan
World
Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya
meninggal saat hamil atau bersalin (1). Penyebab langsung kematian ibu
secara global yaitu perdarahan, sepsis, hipertensi dalam kehamilan, partus
macet, komplikasi abortus yang tidak aman dan sebab-sebab lain. Millennium
Development Goals/ MDGs) pada tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu
menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan
data yang diperoleh di Propinsi Sulawesi Utara pada tahun 2011 jumlah
persalinanan 34.414 (81,2%). Angka kematian ibu (AKI) mengalami peningkatan
dari 69 pada tahun 2010 menjadi 71 ibu atau 186 per 100.000 kelahiran hidup,
dimana penyebab perdarahan 30 (42%), eklamsi 15 (21%), infeksi 6 (8%),
dan lain-lain 20 (29%) .
Salah satu upaya pencegahan kematian
ibu adalah melakukan asuhan sayang ibu dimana Asuhan sayang ibu atau safe
motherhood adalah program yang direncanakan pemerintah untuk mengurangi
tingginya angka kematian dan kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh
komplikasi kehamilan dan kelahiran. Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan
prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan ibu, Salah satu
prinsip asuhan sayang ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga
selama persalinan.
Tujuan
asuhan persalinan adalah memberikan dukungan, baik fisik maupun emosional,
melakukan pengkajian, membuat diagnosis, mencegah komplikasi, menangani
komplikasi, melakukan rujukan pada kasus yang tidak dapat ditangani sendiri,
memberikan asuhan yang adekuat kepada ibu dengan intervensi minimal sesuai
dengan tahap persalinannya, memperkecil resiko infeksi, memberitahu ibu dan
keluarganya mengenai kemajuan persalinan, memberikan asuhan yang tepat untuk
bayi segera setelah lahir, membantu ibu dalam pemberian ASI.
Dilakukan
penelitian dengan uji bivarat di Puskesmas Kolongan kecamatan Kalawat Kabupaten
Minahasa Utara, bahwa distribusi hubungan
pelaksanaan asuhan sayang ibu dengan lamanya persalinan di Puskesmas Kolongan
Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara diperoleh bahwa responden yang tidak
dilakukan asuhan sayang ibu dan persalinannya tidak normal sebanyak 11
responden (21%) sedangkan yang dilakukan asuhan sayang ibu dan persalinannya
tidak normal sebanyak 8 responden (15%), yang tidak dilakukan asuhan sayang ibu
dan persalinannya normal sebanyak 3 responden (6%), dan yang dilakukan asuhan
sayang ibu dan persalinannya normal sebanyak 31 responden (58%).
Asuhan sayang ibu dalam hal pemberian
cairan dan nutrisi oleh tenaga kesehatan untuk
makan dan minum sebelum persalinan. Ini dilakukan untuk menambah stamina ibu
nanti saat meneran, dan untuk mengganti cairan dalam tubuh yang sudah hilang.
Dalam
penelitian ini, pemantauan pelaksanaan asuhan sayang ibu sangatlah penting
untuk dilakukan demi kenyamanan ibu saat bersalin. Asuan sayang ibu di lakukan
saat persalinan berlangsung dan mengisi lembar observasi dan format partograf
pada setiap responden. Hasil analisis
pelaksanaan asuhan sayang ibu dapat dipenuhi dengan hal dukungan emosional
terhadap ibu dengan didampingi suami atau keluarganya. Ini sangat membantu ibu
untuk lebih rileks dan dapat meringankan sakit atau his (kontraksi) yang
dirasakan ibu selama proses persalinan.
Sumber
Pustaka:
Tambuwun, Herly Kartini. 2014. Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang
Ibu Dengan Lamanya Persalinan. Jurnal Ilmiah
Bidan Volume 2 Nomor 1. https://e-resources.perpusnas.go.id:2217/id/publications/91687/hubungan-pelaksanaan-asuhan-sayang-ibu-dengan-lamanya-persalinan
. Diakses pada tanggal 11-03-2019 pukul 18.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar