Senin, 11 Maret 2019

Pentingnya Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Terhadap Persalinan


Hubungan Pelaksanaan 
Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan



       World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin (1). Penyebab langsung kematian ibu secara global yaitu perdarahan, sepsis, hipertensi dalam kehamilan, partus macet, komplikasi abortus yang tidak aman dan sebab-sebab lain. Millennium Development Goals/ MDGs) pada tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data yang diperoleh di Propinsi Sulawesi Utara pada tahun 2011 jumlah persalinanan 34.414 (81,2%). Angka kematian ibu (AKI) mengalami peningkatan dari 69 pada tahun 2010 menjadi 71 ibu atau 186 per 100.000 kelahiran hidup, dimana penyebab perdarahan 30 (42%), eklamsi 15 (21%), infeksi 6 (8%), dan lain-lain 20 (29%) .
         Salah satu upaya pencegahan kematian ibu adalah melakukan asuhan sayang ibu dimana Asuhan sayang ibu atau safe motherhood adalah program yang direncanakan pemerintah untuk mengurangi tingginya angka kematian dan kesakitan para ibu yang diakibatkan oleh komplikasi kehamilan dan kelahiran. Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan ibu, Salah satu prinsip asuhan sayang ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama persalinan.
        Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan dukungan, baik fisik maupun emosional, melakukan pengkajian, membuat diagnosis, mencegah komplikasi, menangani komplikasi, melakukan rujukan pada kasus yang tidak dapat ditangani sendiri, memberikan asuhan yang adekuat kepada ibu dengan intervensi minimal sesuai dengan tahap persalinannya, memperkecil resiko infeksi, memberitahu ibu dan keluarganya mengenai kemajuan persalinan, memberikan asuhan yang tepat untuk bayi segera setelah lahir, membantu ibu dalam pemberian ASI.
     Dilakukan penelitian dengan uji bivarat di Puskesmas Kolongan kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara, bahwa distribusi hubungan pelaksanaan asuhan sayang ibu dengan lamanya persalinan di Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara diperoleh bahwa responden yang tidak dilakukan asuhan sayang ibu dan persalinannya tidak normal sebanyak 11 responden (21%) sedangkan yang dilakukan asuhan sayang ibu dan persalinannya tidak normal sebanyak 8 responden (15%), yang tidak dilakukan asuhan sayang ibu dan persalinannya normal sebanyak 3 responden (6%), dan yang dilakukan asuhan sayang ibu dan persalinannya normal sebanyak 31 responden (58%).
       Asuhan sayang ibu dalam hal pemberian cairan dan nutrisi oleh tenaga kesehatan untuk makan dan minum sebelum persalinan. Ini dilakukan untuk menambah stamina ibu nanti saat meneran, dan untuk mengganti cairan dalam tubuh yang sudah hilang.
       Asuhan sayang ibu dalam hal keleluasan miksi dan defekasi oleh tenaga kesehatan yang membantu untuk mengosongkan kandung kemih atau buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) hal ini dilakukan oleh petugas kesehatan untuk memperlancar persalinan, agar supaya bagian terendah janin tidak tertahan atau tertekan dengan kandung kemih yang penuh ataupun rectum yang penuh, karena sering kali ibu yang akan bersalin susah untuk buang air besar Karena sudah tertekan dengan bagian terendah janin yang sudah masuk pintu atas panggul (PAP). 
    Asuhan sayang ibu dalam hal ini pencegahan infeksi semua bidan menggunakan handscoon dan merebus peralatan yang digunakan saat menolong persalinan. ini dilakukan untuk pencegahan infeksi yang bisa terjadi antara ibu dan tenaga kesehatan yang menolong persalinan serta alat-alat yang akan digunakan dalam persalinan dengan membuat larutan klorin dengan benar, merendam sarung tangan dan peralatan yang sudah di pakai dalam larutan klorin, serta tenaga kesehatan mencuci tangan dan melepaskan handscoon secara terbalik di larutan klorin.
       Dalam penelitian ini, pemantauan pelaksanaan asuhan sayang ibu sangatlah penting untuk dilakukan demi kenyamanan ibu saat bersalin. Asuan sayang ibu di lakukan saat persalinan berlangsung dan mengisi lembar observasi dan format partograf pada setiap responden. Hasil analisis pelaksanaan asuhan sayang ibu dapat dipenuhi dengan hal dukungan emosional terhadap ibu dengan didampingi suami atau keluarganya. Ini sangat membantu ibu untuk lebih rileks dan dapat meringankan sakit atau his (kontraksi) yang dirasakan ibu selama proses persalinan.









Sumber Pustaka:

Tambuwun, Herly Kartini. 2014. Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan. Jurnal Ilmiah Bidan Volume 2 Nomor 1. https://e-resources.perpusnas.go.id:2217/id/publications/91687/hubungan-pelaksanaan-asuhan-sayang-ibu-dengan-lamanya-persalinan . Diakses pada tanggal 11-03-2019 pukul 18.00